Rabu, 30 Desember 2009

Mahabesar O Tuhanku


Suatu hari Kodok_legi berpikir akan kebesaran Tuhan Allah Pencipta Alam Semesta, bagaimana Tuhan menciptakan manusia, bumi, matahari. Kodok_legi berpikir, bahwa Tuhan benar-benar luar biasa. Suatu hal yang mungkin tidak disadari setiap hari, yaitu, tentang ilmu fisika secara spesifik gravitasi bumi.
Kodok-legi iseng-iseng menghitung diameter bumi, cari-cari di internet, akhirnya ketemu juga diameter bumi (dari situs ini). Diameter bumi di ekuator (karena Indonesia di ekuator) sesuai situs tersebut adalah 40.075,16 km. Kemudian Bumi berputar (berotasi pada porosnya) memakan waktu 24 jam. Jika dihitung, maka kecepatan bumi berputar adalah 40.075,16 km/24 jam = 1.669,798 km/jam atau 463,8328 m/detik. (Bayangkan naik mobil dengan kecepatan seperti itu). Yang menjadi perhatian Kodok_legi adalah betapa hebatnya gaya gravitasi, sehingga kita tidak terlempar keluar dari bumi sekalipun bumi berputar dengan kecepatan yang mengagumkan.
Bumi ternyata tidak hanya berputar pada porosnya saja, tapi ternyata juga berputar mengelilingi matahari (revolusi). Berdasarkan situs tersebut diatas, jarak rata-rata bumi ke matahari adalah 149.669.180 km. Maka panjang diamater revolusi bumi (menggunakan rumus untuk lingkaran, sekalipun sebenarnya bumi berevolusi dalam bentuk elips) adalah 2 x 149.669.180 km x (22/7) = 940.777.702,857 km. Untuk mengelilingi matahari dibutuhkan waktu 1 tahun atau 365.2425 hari atau = 8.765,82 jam sehingga kecepatan revolusi Bumi =
940.777.702,857 km / 8.765,82 jam = 107.323,411 km/jam atau 29.812.058 m/detik.
Hal yang sungguh luar biasa, jika kecepatan putaran bumi pada porosnya (rotasi) dan kecepatan bumi mengelilingi matahari (revolusi) digabungkan maka sungguh luar biasa gaya gravitasi tersebut menahan benda-benda diatas bumi sehingga tidak terlempar keluar bumi, dan Sungguh luar biasa lagi Tuhan Allah yang telah menciptakan gaya gravitasi.

Sabtu, 19 Desember 2009

Pilihan

Bagaimana memilih sesuatu hal, dari hal-hal yang kecil sampai hal-hal yang besar. Kodok_legi belajar sesuatu hal akhir-akhir ini, pelajaran tersebut berhubungan dengan pilihan yang dibuat oleh Kodok_legi.
Memilih sebenarnya pekerjaan yang susah-susah gampang bagi Kodok_legi. Banyak variabel yang harus dipertimbangkan. Banyaknya variabel tersebut menjadikan pilihan tersebut menjadi susah maupun gampang. Tapi yang jelas, untuk memilih yang nantinya akan besar pengaruhnya bagi kehidupan Kodok_legi, tentu harus dipilih dengan bijak.
Kodok_legi, akhir-akhir ini memikirkan pilihan yang dibuatnya ketika memilih pasangan, pendamping hidup. Kodok_legi tahu bahwa dia tipe orang yang tidak suka berganti pasangan, ketika sudah berpasangan dengan seseorang, maka Kodok_legi lebih suka mempertahankannya setengah mati daripada harus berpisah dan mencari yang lain. Oleh karena itu, pilihan akan pasangan ini sangatlah besar levelnya bagi Kodok_legi.
Kodok_legi ingat, bahwa waktu dia memutuskan untuk memperoleh pasangan, Kodok_legi berdoa pada Tuhan. Kodok_legi berkata "Aku berserah pada kehendak-Mu, ya Tuhan, aku menerima siapapun pilihanmu." Kodok_legi merasa yakin bahwa pilihan Tuhan adalah yang terbaik baginya. Kodok_legi pernah mendengar suatu ajaran bahwa ketika kita memilih pasangan sesuai dengan kehendak kita sendiri, kita bisa berbahagia, tapi kita akan lebih (dan ini pasti) berbahagia dengan pasangan yang dipilihkan Tuhan untuk kita. Dan waktu itu Kodok_legi menyakini hal ini.
Tahun-tahun berlalu dan Kodok_legi baru menyadari hal tersebut, pasangan yang dipilihkan Tuhan untuk Kodok_legi tidaklah 100% sesuai keinginan Kodok_legi. Kadang Kodok_legi membayangkan bila orang lain yang 100% sesuai keinginan Kodok_legi menjadi pasangannya, namun ketika Kodok_legi berpikir lebih jauh lagi, barulah Kodok_legi menyadari bahwa pasangannya mungkin tidak 100% sesuai keinginannya, namun pasangannya yang dipilihkan Tuhan untuknya telah menjadi pasangan yang seimbang. Kodok_legi boleh banyak bicara, namun pasangannya sedikit bicara, Kodok_legi boleh suka mengatur, dan pasangannya suka diatur. Hal-hal seperti inilah yang akhir-akhir ini dipelajari Kodok_legi. Hal-hal yang mungkin tidak akan diperoleh dari pasangan yang 100% sesuai keinginan Kodok_legi.
Sekali lagi, Kodok_legi merasakan kuasa Tuhan yang begitu sempurna, maha kuasa.

Senin, 14 Desember 2009

Tidak Mudah Menjadi Pemimpin


Tidak mudah menjadi pemimpin, setidaknya itu yang orang rasakan bila dia sudah pernah memimpin suatu kelompok, grup, organisasi dll. Pasti ada halangan, entah itu dari dalam kelompok yang dipimpinnya atau dari luar kelompok.
Beberapa hari ini kodok_legi mengamati dan mencoba belajar bagaimana menjadi pemimpin yang baik. Memang tidak ada yang sempurna di dunia ini, namun bukan berarti kita tidak berusaha, tetap harus berusaha menjadi yang lebih baik lagi, dan lebih baik lagi. Setidaknya ada beberapa hal yang kodok_legi dapatkan dari pembelajaran yaitu:
  1. Pemimpin tidak boleh egois. Kenapa tidak boleh egois, karena dalam pimpin memimpin pasti ada orang yang memimpin dan orang yang dipimpin. orang yang dipimpinpun sekalipun dia berada di posisi di pimpin tetap punya keinginan. Keinginan itu belum tentu sama dengan keinginan dari pimpinan, sehingga pemimpin tidak boleh bersikap egois dan bertindak sesuai egonya. Memang ada kalanya, pemimpin harus bertindak tegas, tapi bukan berarti egois.
  2. Pemimpin harus terbuka menerima saran. Tidak selamanya pemimpin tahu segalanya, bisa saja terdapat anggota kelompoknya yang lebih tahu/berpengalaman. Terhadap hal ini, pemimpin tidak boleh menutup telinga atas saran dari anggotanya. Kalo memang benar dan masuk akal, kenapa tidak diuti, toh pasti tidak akan menjatuhkan wibawa, justru hal seperti ini membuat seorang pemimpin lebih disukai.
  3. Pemimpin Harus Punya Rencana Yang Matang. Dalam mengatur suatu kegiatan, pemimpin harus sudah merencanakan dengan matang, dengan memperhatikan saran dari siapapun juga yang kompeten di bidangnya. Jika pemimpin tidak punya rencana matang, maka akan menjadikan anak buahnya kehilangan respek terhadapnya, merasa pemimpinya tidak komputen, bahkan malah kehilangan kepercayaan terhadap kepemimpinan ketuanya.
  4. Pemimpin Harus Tepat Waktu. Yang ini sangat jelas sekali. Bagaimana mungkin menjadi pemimpin namun tidak bisa memanage waktu dengan baik. Sedangkan tidak tepat waktu adalah tanda tidak bisa memanage waktu dengan baik.
  5. Pemimpin Harus Tanggap Situasi dan Kondisi. Situasi dan kondisi pasti selalu berubah, tidak selalu seperti yang direncanakan, sehingga terhadap perubahan situasi kondisi ini, pemimpin harus bisa segera menyesuaikan.
  6. Pemimpin Harus Memperhatikan Bawahannya. Pemimpin yang baik dan mendapat banyak respek sekarang ini adalah tipe pemimpin yang mau turun ke bawah langsung, berinteraksi dengan bawahan. Pemimpin yang seperti ini, yang mengerti kebutuhan anak buahnya yang dicari sekarang ini.
Memang tidak mudah menjadi seorang pemimpin yang baik. Hal-hal diatas pun hanya sebagian kecil hal-hal yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin. Masih banyak hal-hal yang lain yang harus dipelajari.
Semoga kodok_legi nantinya dapat menjadi pemimpin yang baik.
Salam, Kodok_legi.
Gwook..