Jumat, 25 April 2014

Beberapa Hal pada Film Captain America: Winter Soldier

24 April 2014 Kodok_legi menonton film terbaru yang diputar di bioskop, Captain America: The Winter Soldier. Kodok_legi cukup tertarik dengan film ini, mengingat film yang pertama menyajikan nuansa super hero yang berbeda dengan film-film lainnya, baik yang dikeluarkan Studio Marvel sebelumnya maupun pahlawan-pahlawan di DC Comic.

 gambar diambil dari Google

Film ini cukup menyajikan aksi yang menarik, pertarungan jarak dekat yang dapat dinikmati oleh mata, tanpa harus bingung siapa yang memukul atau siapa yang menendang. Karena memang kadang, pertarungan jarak dekat yang diperlihatkan di film cukup membingungkan bagi penonton. Membingungkan dalam arti untuk mengetahui siapa yang memukul, siapa yang menendang karena gerakan dalam film yang susah dicerna, atau mungkin sudut pengambilan gambarnya. Sebagai contoh adalah film transformer. Jujur, Kodok_legi sulit untuk mencerna adegan bertempur antara robot decepticon dengan autobot. Sering bingung ini tangan siapa yang memukul itu, tangannya descepticon atau autobots. Tapi di film ini adegan pertempuran cukup jelas untuk dinikmati.

Ada beberapa hal yang cukup berkesan di Film ini bagi Kodok_legi, yaitu:
1. Karakter Captain America
Seperti diketahui dari film pertama bahwa sang kapten membeku cukup lama dan terbangun untuk melihat bahwa dunia telah berubah, dan kapten cukup kesulitan menyesuaikan diri. Sang kapten masih menjunjung nilai-nilai yang diperjuangkannya pada saat perang dulu. Saat itu Kapten berjuang melawan negara lain, dia memperjuangkan kemerdekaan, kebebasan dengan cara-cara yang dia yakini benar, yaitu kejujuran, kehormatan, kepercayaan, namun sepertinya nilai-nilai yang  dia anggap sangat berarti, ternyaya sangat berbeda dengan yang diyakini oleh orang di jaman ini.
Padahal nilai-nilai itulah yang menurut Kodok_legi harus tetap dipertahankan, kejujuran, kehormatan, kepercayaan di jaman sekarang ini. Saat ini masyarakat telah kehilangan nilai-nilai tersebut.

2. Pelaku dihukum sebelum berbuat.
Masih seputar keyakinan kapten. Dalam film tersebut, berkisar diantara proyek pembuatan senjata yang direncanakan untuk menjaga kedamaian. Senajata tersebut akan ditujukan kepada orang yang akan berbuat jahat. Dalam film sang kapten menolak senjata tersebut karena pada masa sang kapten (saat perang dunia 2), orang dihukum karena berbuat kejahatan, orang tidak dihukum karena kejahatan yang belum dilakukannya.
Hal ini seperti film Minority report, dimana terdapat cenayang yang memperkirakan bila terjadi pembunuhan, dan unit khusus dikirim untuk mencegah pembunuhan tersebut dan menghukum calon pelaku.
Kodok_legi berpikir bahwa ini adalah hal yang mengerikan. Bayangkan bila senjata itu ada, atau mungkin bayangkan bila ternyata pemerintah kita berpikir seperti itu (menghukum calon pelaku kejahatan yang belum berbuat kejahatan untuk kejahatan yang akan dilakukannya). Bagaimana bila ternyata calon pelaku nantinya sadar sebelum berbuat, bagaimana bila terjadi hal-hal yang diluar rencana dan akhirnya pelaku tidak jadi berbuat jahat. Niat awal yang baik untuk menjaga agar tidak terjadi kejahatan tapi pada akhirnya berujung  tidak baik.

3. Mungkin Kodok_legi kurang teliti, tapi Kodok_legi perhatikan bahwa dalam film tersebut, sang kapten tidak sekalipun menggunakan gadget masa kini.

Itu beberapa hal dari film ini yang cukup menarik perhatian Kodok_legi.